Sejarah Suku
Bugis dan Asal
Kata ‘Bugis’
November 15th, 2010 by
aldin zein
Suku Bugis merupakan
suku yang tergolong ke
dalam suku-suku
Deutero-melayu, atau
Melayu muda. masuk ke
Nusantara setelah
gelombang migrasi
pertama dari daratan
Asia tepatnya Yunan.
Kata ‘Bugis’ berasal dari
kata To Ugi, yang
berarti orang Bugis.
Penamaan ‘ugi’ sendiri
merujuk pada nama raja
pertama kerajaan Cina
(bukan negara
Tiongkok, tapi salah
satu daerah yang
terdapat di jazirah
Sulawesi Selatan
tepatnya Kecamatan
Pammana Kabupaten
Wajo saat ini) yaitu La
Sattumpugi.
Ketika rakyat La
Sattumpugi menamakan
dirinya, maka mereka
merujuk pada raja
mereka. Mereka
menjuluki dirinya
sebagai To Ugi atau
orang-orang/pengikut
dari La Sattumpugi. La
Sattumpugi adalah ayah
dari We Cudai dan
bersaudara dengan
Batara Lattu, ayahanda
dari Sawerigading.
Sawerigading sendiri
adalah suami dari We
Cudai dan melahirkan
beberapa anak
termasuk La Galigo
yang membuat karya
sastra terbesar didunia
dengan jumlah kurang
lebih 9000 halaman
folio. Sawerigading
Opunna Ware (Yang
dipertuan di ware)
adalah kisah yang
tertuang dalam karya
sastra I La Galigo dalam
tradisi masyarakat
Bugis. Kisah
Sawerigading juga
dikenal dalam tradisi
masyarakat Luwuk
Banggai, Kaili,
Gorontalo dan beberapa
tradisi lain di Sulawesi
seperti Buton.
Dalam
perkembangannya,
komunitas ini
berkembang dan
membentuk beberapa
kerajaan lain.
Masyarakat Bugis ini
kemudian
mengembangkan
kebudayaan, bahasa,
aksara, pemerintahan
mereka sendiri.
Beberapa kerajaan
Bugis klasik dan besar
antara lain Luwu, Bone,
Wajo, Soppeng, Suppa
dan Sawitto (Kabupaten
Pinrang), Sidenreng dan
Rappang. Meski
tersebar dan
membentuk etnik Bugis,
tapi proses pernikahan
menyebabkan adanya
pertalian darah dengan
Makassar dan Mandar.
Saat ini orang Bugis
tersebar dalam
beberapa Kabupaten
yaitu Luwu, bone, Wajo,
Soppeng, Sidrap,
Pinrang, Sinjai, Barru.
Daerah peralihan
antara Bugis dan
Makassar adalah
Bulukumba, Sinjai,
Maros, Pangkajene
Kepulauan. Daerah
peralihan Bugis dengan
Mandar adalah
Kabupaten Polmas dan
Pinrang.
Karena masyarakat
Bugis tersebar di
dataran rendah yang
subur dan pesisir, maka
kebanyakan dari
masyarakat Bugis hidup
sebagai petani dan
nelayan. Mata
pencaharian lain yang
diminati orang Bugis
adalah pedagang. Selain
itu masyarakat Bugis
juga mengisi Birokrasi
pemerintahan dan
menekuni bidang
pendidikan.
Konflik antara kerajaan
Bugis dan Makassar
serta konflik sesama
kerajaan Bugis pada
abad 16,17,18 dan 19,
menyebabkan tidak
tenangnya daerah
Sulawesi Selatan. Hal ini
menyebabkan
banyaknya orang Bugis
bermigrasi terutama
didaerah pesisir.
Komunitas Bugis hampir
selalu dapat ditemui di
daerah pesisir di
nusantara bahkan
sampai ke Malaysia,
Filipina, Brunei dan
Thailand. Budaya
perantau yang dimiliki
orang Bugis didorong
oleh keinginan akan
kemerdekaan.
Kata kunci untuk artikel
ini:
sejarah Wajo
(30)
asal orang
bugis (12)
sejarah
kerajaan bugis
(11)
asal suku bugis
(11)
sejarah bugis
sidrap (10)
adat istiadat
sinjai (7)
menre bola
baru soppeng
(6)
adat bugis
soppeng (6)
asal kata bugis
(6)
sejarah
terbentukx
suku bugis (6)
kata bugis (6)
sejara suku
bugis (5)
www adat
istiadat
sulawesi
selatan com (5)
sejarah asal
bugis (5)
asal bugis (5)
SEJARAH
TRADISI BUGIS
(5)
budaya suku
bugis sinjai (4)
bugis thailand
(4)
asal kata
masyarakat (4)
ADAT SEJARAH
ORANG BUGIS
(3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar